BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu
bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering
dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh
seseorang. Kepribadian
juga dapat diartikan sebagai karakteristik psikologis yang berada dari setiap
orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten.
Kepribadian dapat merupakan suatu variabel yang sangat berguna dalam
menganalisa perilaku konsumen. Bila jenis- jenis kepribadian dapat
diklasifikasikan dan memiliki korelasi yang kuat antara jenis-jenis kepribadian
tersebut dengan berbagai pilihan produk atau merek.
Nilai adalah alat yang menunjukkan alasan dasar bahwa
"cara pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu lebih disukai secara sosial
dibandingkan cara pelaksanaan atau keadaan akhir yang berlawanan. Nilai
memuat elemen
pertimbangan yang membawa ide-ide
seorang individu mengenai hal-hal yang benar, baik, atau diinginkan.
Gaya hidup adalah
bagaimana seseorang menjalankan apa yang menjadi konsep dirinya yang ditentukan
oleh karakteristik individu yang terbangun dan terbentuk sejak lahir dan
seiring dengan berlangsungnya interaksi sosial selama mereka menjalani siklus
kehidupan.
Psikografi adalah
variabel-variabel yang digunakan untuk mengukur gaya hidup. Bahkan sering kali
istilah psikografi dan gaya hidup digunakan secara bergantian. Beberapa
variabel psikografi adalah sikap, nilai, aktivitas, minat, opini, dan
demografi.
Gaya hidup terkait
dengan bagaimana seseorang hidup, bagaimana menggunakan uangnya dan bagaimana
mengalokasikan waktu mereka. Kepribadian menggambarkan konsumen lebih kepada
perspektif internal, yang memperlihatkan karakteristik pola berpikir, perasaan
dan persepsi mereka terhadap sesuatu. Ada 3 Faktor yang mempengaruhi Gaya Hidup
Konsumen :
1.
Kegiatan yaitu bagaimana konsumen
menghabiskan waktunya. 2. Minat yaitu tingkat keinginan atau perhatian atas pilihan yang dimiliki konsumen.
3. Pendapat atau pemikiran yaitu jawaban sebagai respon dari stimulus dimana semacam pertanyaan yang diajukan.
1.2
Rumusan
Masalah
1.2.1 Apa
yang dimaksud dengan kepribadian dan teori kepribadian ?
1.2.2 Apa
yang dimaksud nilai-nilai individu ?
1.2.3
Bagaimana konsep gaya hidup ?
1.2.4
Bagaimana pengukuran ganda perilaku individu ?
1.3
Tujuan
Penulisan
1.3.1
Mengetahui berbagai teori kepribadian
1.3.2
Mengetahui nilai-nilai individu
1.3.3
Mengetahui konsep gaya hidup
1.3.4
Mengetahui pengukuran ganda perilaku individu
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Kepribadian dan Teori Kepribadian
Kepribadian
Kepribadian
merupakan ciri watak seorang individu yang konsisten yang mendasari perilaku
individu. Kepribadian sendiri meliputi kebiasaan, sikap, dan sifat lain yang
kas dimiliki seseorang. Tapi kepribadian berkembang jika adanya hubungan dengan
orang lain. Dasar pokok dari perilaku seseorang adalah faktor biologis dan
psikologisnya. Kepribadian sendiri memiliki banyak segi dan salah satunya
adalah self atau diri pribadi atau citra pribadi. Mungkin saja konsep diri
aktual individu tersebut (bagaimana dia memandang dirinya) berbeda dengan
konsep diri idealnya (bagaimana ia ingin memandang dirinya) dan konsep diri
orang lain (bagaimana dia mengganggap orang lain memandang dirinya). Keputusan
membeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur
hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri
pembeli.
Teori
Kepribadian
Menurut teori psikoanalitik Sigmund Freud,
kepribadian terdiri dari tiga elemen. Ketiga unsur kepribadian itu dikenal
sebagai Id, Ego, dan Superego, yang bekerja sama untuk menciptakan perilaku
manusia yang kompleks.
Ø Id : Id adalah satu-satunya komponen
kepribadian yang hadir sejak lahir atau sistem dasar kepribadian. Aspek
kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif.
Menurut Freud, id adalah sumber segala energi psikis, sehingga komponen utama
kepribadian.Id didorong oleh prinsip kesenangan, yang berusaha untuk kepuasan
segera dari semua keinginan, keinginan, dan kebutuhan. Jika kebutuhan ini tidak
puas langsung, hasilnya adalah kecemasan atau ketegangan.
Sebagai contoh, peningkatan rasa lapar atau haus harus
menghasilkan upaya segera untuk makan atau minum. id ini sangat penting awal
dalam hidup, karena itu memastikan bahwa kebutuhan bayi terpenuhi. Jika bayi
lapar atau tidak nyaman, ia akan menangis sampai tuntutan id terpenuhi.
Dorongan-dorongan dari Id dapat dipusatkan melalui proses
primer yang dapat diperoleh dengan tiga cara:
1.
Perbuatan
Seorang bayi yang sedang timbul dorongan
primitifnya,misalnya menangis karena ingin menyusui ibunya. Bayi akan berhenti
menangis ketika ia menemukan putting susu ibunya dan mulai menyusu.
2.
Fungsi
kognitif
Yaitu kemampuan individu untuk membayangkan atau mengingat
hal-hal yang memuaskan yang pernah dialami dan diperoleh. Dalam kasus ini
individu akan berhayal terhadap hal-hal yang nikmat atau menyenangkan.
3.
Ekspresi
dari Afek atau Emosi
Yaitu dengan memperhatikan emosi tertentu akan terjadi
pengurangan terhadap dorongan-dorongan premitifnya.
Namun, segera memuaskan kebutuhan ini tidak selalu realistis
atau bahkan mungkin. Jika kita diperintah seluruhnya oleh prinsip kesenangan,
kita mungkin menemukan diri kita meraih hal-hal yang kita inginkan dari tangan
orang lain untuk memuaskan keinginan kita sendiri. Perilaku semacam ini akan
baik mengganggu dan sosial tidak dapat diterima. Menurut Freud, id mencoba
untuk menyelesaikan ketegangan yang diciptakan oleh prinsip kesenangan melalui
proses utama, yang melibatkan pembentukan citra mental dari objek yang
diinginkan sebagai cara untuk memuaskan kebutuhan.
Ø Ego : Ego adalah dibawa sejak lahir,
tetapi berkembang seiring dengan hubungan individu dengan lingkungan.
Prinsipnya realitas atau kenyataan. Untuk bisa bertahan hidup,individu tidak
bisa semata-mata bertindak sekedar mengikuti impuls-impuls atau
dorongan-dorongan,individu harus belajar menghadapi realitas.sebagai ilustrasi
dari pernyataan ini,”seorang anak harus belajar bahwa dia tidak bisa mengambil
makanan karena terdorong secara impulsif ketika dia melihat makanan”. Jika ia
mengambil makanan itu dari orang yang lebih besar,maka ia akan kena pukul. Ia
harus memahami realita sebelum bertindak. Bagian dari jiwa atau struktur
kepribadian yang menunda impuls secara langsung dan memahami realita seperti
ini disebut ego.
Menurut Freud, ego adalah struktur kepribadian yang
berurusan dengan tuntutan realita,berisi penalaran dan pemahaman yang tepat.
Ego berusaha menahan tindakan sampai dia memiliki kesempatan untuk memahami
realitas secara akurat,memahami apa yang sudah terjadi didalam situasi yang
berupa dimasa lalu,dan membuat rencana yang realistik dimasa depan. Tujuan ego
adalah menemukan cara yang realistis dalam rangka memuaskan Id.
Ego mempunyai beberapa fungsi diantaranya:
a)
Menahan menyalurkan dorongan
b)
Mengatur desakan dorongan-dorongan yang sampai pada kesadaran
c)
Mengarahkan suatu perbuatan agar mencapai tujuan yang diterima
d)
Berfikir logis
e)
Mempergunakan pengalaman emosi-emosi kecewa sebagai tanda adanya suatu yang
salah,yang tidak benar,agar kelak dapat dikategorikan dengan hal lain untuk
memusatkan apa yang akan dilakukan sebaik-baiknya.
Ø Super Ego : Komponen
terakhir untuk mengembangkan kepribadian adalah superego. superego adalah aspek
kepribadian yang menampung semua standar internalisasi moral dan cita-cita yang
kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat - kami rasa benar dan
salah. Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian.
Ada dua bagian superego:
Yang ideal ego mencakup aturan dan standar untuk perilaku
yang baik. Perilaku ini termasuk orang yang disetujui oleh figur otoritas orang
tua dan lainnya. Mematuhi aturan-aturan ini menyebabkan perasaan kebanggaan,
nilai dan prestasi.
Hati nurani mencakup informasi tentang hal-hal yang dianggap
buruk oleh orang tua dan masyarakat. Perilaku ini sering dilarang dan
menyebabkan buruk, konsekuensi atau hukuman perasaan bersalah dan penyesalan.
Superego bertindak untuk menyempurnakan dan membudayakan perilaku kita. Ia
bekerja untuk menekan semua yang tidak dapat diterima mendesak dari id dan
perjuangan untuk membuat tindakan ego atas standar idealis lebih karena pada
prinsip-prinsip realistis. Superego hadir dalam sadar, prasadar dan tidak
sadar.
Interaksi dari Id, Ego dan superego
Dengan kekuatan bersaing begitu banyak, mudah untuk melihat
bagaimana konflik mungkin timbul antara ego, id dan superego. Freud menggunakan
kekuatan ego istilah untuk merujuk kepada kemampuan ego berfungsi meskipun
kekuatan-kekuatan duel. Seseorang dengan kekuatan ego yang baik dapat secara
efektif mengelola tekanan ini, sedangkan mereka dengan kekuatan ego terlalu
banyak atau terlalu sedikit dapat menjadi terlalu keras hati atau terlalu
mengganggu.
2.2
Nilai-nilai Individu
Nilai (value) merupakan kata sifat yang
selalu terkait dengan benda, barang, orang atau hal-hal tertentu yang menyertai
kata tersebut. Nilai adalah sebuah konsep yang abstrak yang hanya bisa dipahami
jika dikaitkan dengan benda, barang, orang atau hal-hal tertentu. Pengkaitan
nilai dengan hal-hal tertentu itulah yang menjadikan benda, barang atau hal-hal
tertentu dianggap memiliki makna atau manfaat. Benda purbakala dianggap
bernilai karena berguna bagi generasi penerus untuk mengetahui sejarah masa
lampau kita. Video tape recorder, meski secara teknis kondisinya masih baik,
dianggap manfaatnya sudah hilang karena sudah susah mengoperasikannya mengingat
kaset yang seharusnya menjadi komplemen video tape tersebut tetidak bisa lagi
diperoleh di pasaran, semuanya tergantikan oleh VCD. Dengan demikian yang
dimaksudkan dengan nilai adalah prinsip, tujuan, atau standar sosial yang
dipertahankan oleh seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) karena secara
intrinsik mengandung makna.
2.3
Konsep Gaya Hidup
Plummer (1983) gaya hidup adalah cara hidup
individu yang di identifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka
(aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam hidupnya (ketertarikan) dan
apa yang mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya. Adler (dalam Hall &
Lindzey, 1985) menyatakan bahwa gaya hidup adalah hal yang paling berpengaruh
pada sikap dan perilaku seseorang dalam hubungannya dengan 3 hal utama dalam
kehidupan yaitu pekerjaan, persahabatan, dan cinta sedangkan Sarwono (1989) menyatakan
bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi gaya hidup adalah konsep diri. Gaya
hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan
lingkungannya (Kottler dalam Sakinah,2002). Menurut Susanto (dalam
Nugrahani,2003) gaya hidup adalah perpaduan antara kebutuhan ekspresi diri dan
harapan kelompok terhadap seseorang dalam bertindak berdasarkan pada norma yang
berlaku. Oleh karena itu banyak diketahui macam gaya hidup yang berkembang di
masyarakat sekarang misalnya gaya hidup hedonis, gaya hidup metropolis, gaya
hidup global dan lain sebagainya.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi gaya hidup
Menurut pendapat Amstrong (dalam Nugraheni,
2003) gaya hidup seseorang dapat dilihat dari perilaku yang dilakukan oleh
individu seperti kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan atau mempergunakan
barang-barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada
penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.Lebih lanjut Amstrong (dalam Nugraheni,
2003) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup seseorang ada
2 faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal) dan
faktor yang berasal dari luar (eksternal). Faktor internal yaitu sikap,
pengalaman, dan pengamatan, kepribadian, konsep diri, motif, dan persepsi
(Nugraheni, 2003) dengan penjelasannya sebagai berikut :
a)
Sikap
: Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan
keadaan pikir yang dipersiapkan untuk memberikan tanggapan terhadap suatu objek
yang diorganisasi melalui pengalaman dan mempengaruhi secara langsung pada
perilaku. Keadaan jiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan,
kebudayaan dan lingkungan sosialnya. b) Pengalaman dan pengamatan : Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan sosial dalam tingkah laku, pengalaman dapat diperoleh dari semua tindakannya dimasa lalu dan dapat dipelajari, melalui belajar orang akan dapat memperoleh pengalaman. Hasil dari pengalaman sosial akan dapat membentuk pandangan terhadap suatu objek.
c) Kepribadian : Kepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan cara berperilaku yang menentukan perbedaan perilaku dari setiap individu.
d) Konsep diri : Faktor lain yang menentukan kepribadian individu adalah konsep diri. Konsep diri sudah menjadi pendekatan yang dikenal amat luas untuk menggambarkan hubungan antara konsep diri konsumen dengan image merek. Bagaimana individu memandang dirinya akan mempengaruhi minat terhadap suatu objek. Konsep diri sebagai inti dari pola kepribadian akan menentukan perilaku individu dalam menghadapi permasalahan hidupnya, karena konsep diri merupakan frame of reference yang menjadi awal perilaku.
e) Motif : Perilaku individu muncul karena adanya motif kebutuhan untuk merasa aman dan kebutuhan terhadap prestise merupakan beberapa contoh tentang motif. Jika motif seseorang terhadap kebutuhan akan prestise itu besar maka akan membentuk gaya hidup yang cenderung mengarah kepada gaya hidup hedonis.
f ) Persepsi : Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu gambar yang berarti mengenai dunia.
Adapun faktor eksternal dijelaskan oleh Nugraheni (2003)
sebagai berikut :
1.
Kelompok referensi : Kelompok referensi adalah kelompok
yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan
perilaku seseorang. Kelompok yang memberikan pengaruh langsung adalah kelompok
dimana individu tersebut menjadi anggotanya dan saling berinteraksi, sedangkan
kelompok yang memberi pengaruh tidak langsung adalah kelompok dimana individu
tidak menjadi anggota didalam kelompok tersebut. Pengaruh-pengaruh tersebut
akan menghadapkan individu pada perilaku dan gaya hidup tertentu. 2. Keluarga : Keluarga memegang peranan terbesar dan terlama dalam pembentukan sikap dan perilaku individu.Hal ini karena pola asuh orang tua akan membentuk kebiasaan anak yang secara tidak langsung mempengaruhi pola hidupnya.
3. Kelas social : Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang, dan para anggota dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang sama. Ada dua unsur pokok dalam sistem sosial pembagian kelas dalam masyarakat, yaitu kedudukan (status) dan peranan. Kedudukan sosial artinya tempat seseorang dalam lingkungan pergaulan, prestise hak-haknya serta kewajibannya. Kedudukan sosial ini dapat dicapai oleh seseorang dengan usaha yang sengaja maupun diperoleh karena kelahiran. Peranan merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan. Apabila individu melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka ia menjalankan suatu peranan.
4. Kebudayaan : Kebudayaan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh individu sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang normatif, meliputi ciri-ciri pola pikir, merasakan dan bertindak.
Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup berasal dari dalam
(internal) dan dari luar (eksternal). Faktor internal meliputi sikap,
pengalaman dan pengamatan, kepribadian, konsep diri, motif , dan persepsi.
Adapun faktor eksternal meliputi kelompok referensi, keluarga, kelas sosial,
dan kebudayaan. Orang-orang yang berasal dari sub-budaya, kelas sosial, dan
pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda.
Gaya hidup adalah pola hidup
seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya.
Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan
lingkungannya. Pemasar mencari hubungan antara produknya dengan kelompok gaya
hidup konsumen. Contohnya, perusahaan penghasil komputer mungkin menemukan
bahwa sebagian besar pembeli komputer berorientasi pada pencapaian prestasi.
Dengan demikian, pemasar dapat dengan lebih jelas mengarahkan mereknya ke gaya
hidup orang yang berprestasi.
Terutama bagaimana dia ingin
dipersepsikan oleh orang lain, sehingga gaya hidup sangat berkaitan dengan
bagaimana ia membentuk image di mata orang lain, berkaitan dengan status sosial
yang disandangnya. Untuk merefleksikan image inilah, dibutuhkan simbol-simbol
status tertentu, yang sangat berperan dalam mempengaruhi perilaku konsumsinya.
Fenomena ini pokok pangkalnya adalah stratifikasi sosial,
sebuah struktur sosial yang terdiri lapisan-lapisan :
- Dari Lapisan Teratas Sampai Lapisan Terbawah.
- Dalam Struktur Masyarakat Modern,
- Status Sosial Haruslah Diperjuangkan (Achieved)
- Dan Bukannya Karena Diberi Atau Berdasarkan Garis Keturunan (Ascribed).
Selayaknya status sosial merupakan
penghargaan masyarakat atas prestasi yang dicapai oleh seseorang. Jika
seseorang telah mencapai suatu prestasi tertentu, ia layak di tempatkan pada
lapisan tertentu dalam masyarakatnya. Semua orang diharapkan mempunyai
kesempatan yang sama untuk meraih prestasi, dan melahirkan kompetisi untuk
meraihnya.
Jadi pada kesimpulannya, gaya hidup
adalah suatu pola atau cara individu mengekspresikan atau mengaktualisasikan,
cita-cita, kebiasaan / hobby, opini, dsb dengan lingkungannya melalui cara yang
unik, yang menyimbolkan status dan peranan individu bagi linkungannya. Gaya
hidup dapat dijadikan jendela dari kepribadian masing-masing invidu.Setiap
individu berhak dan bebas memilih gaya hidup mana yang dijalaninya, baik itu
gaya hidup mewah (glamour), gaya hidup hedonis, gaya hidup punk, gaya hidup
sehat, gaya hidup sederhana, dsb.
Gaya hidup mewah memang sudah
menjadi bagian hidup manusia. Sebagai makhluk sosial,manusia membutuhkan
interaksi dengan banyak hal. Manusia memerlukan pemenuhan kebutuhannya yang
mencakup sandang,pangan, dan papan. Ketiga hal ini sangat penting dalam
kehidupan manusia. Manusia bergantung pada makanan,pakaian, dan tempet tinggal.
Kebutuhan akan ketiga hal tersebut menjadikan sebagian orang memberlakukan gaya
hidup mewah. Manusia memiliki nafsu yang berujung pada masalah selera dan
gengsi,termasuk gaya hidup mewah.
2.4 Pengukuran Ganda Perilaku
Individu
Pengukuran
ganda perilaku individu digunakan di dalam analisis perilaku
konsumen.Kepribadian mempunyai efek atas pembelian, namun gaya hidup memiliki
efek yang lebih besar.Tentu saja sumber daya seperti pendapatan dan waktu
juga memberikan efek yang penting. Ancangan elektrik terhadap gaya hidup
adalah yang paling praktis untuk mengembangkan strategi
pemasaran.Tujuannya adalah mengerti konsumen sebaik mungkin.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku individu terhadap
pengambilan keputusan konsumen:
1.
Sikap
orang lain 2. Faktor situasi tak terduga
Konsumen mungkin membentuk kecenderungan pembelian berdasar
pada pendapatan yang diharapkan, harga, dan manfaat produk yang diharapkan.
Ada
5 tahap proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari :
- Pengenalan Kebutuhan : Proses pembelian bermula dari pengenalan kebutuhan (need recognition)-pembelian mengenali permasalahan atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan aktual dan sejumlah keadaan yang diinginkan.
- Pencarian Informasi : Konsumen yang tergerak mungkin mencari dan mungkin pula tidak mencari informasi tambahan. Jika dorongan konsumen kuat dan produk yang memenuhi kebutuhan berada dalam jangkauannya, ia cenderung akan membelinya.
- Pengevaluasian Alternatif : Cara konsumen memulai usaha mengevaluasi alternatif pembelian tergantung pada konsumen individual dan situasi pembelian tertentu. Dalam beberapa kasus, konsumen menggunakan kalkulasi yang cermat dan pikiran yang logis.
- Keputusan Pembeli : Tahap pengevaluasian, konsumen menyusun peringkat merek dan membentuk kecenderuangan (niat) pembelian. Secara umum, keputusan pembelian konsumen akan membeli merek yang paling disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul diantara kecenderungan pembelian dan keputusan pembelian.
- Perilaku Setelah Pembelian : Pekerjaan pemasar tidak hanya berhenti pada saat produk dibeli. Setelah membeli produk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas dan akan masuk ke perilaku setelah pembelian yang penting diperhatikan oleh pemasar.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Nilaihttp://dheygirl.blogspot.com/2009/12/kepribadian-nilai-dan-gaya-hidup.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar