BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejarah
Segmentasi, Wendel Smith (1956), mengemukakan
pemikiran-pemikirannya dalam Journal of Marketing, bahwa, “Konsumen
pada dasarnya berbeda-beda”, karena berbeda maka dibutuhkan program
pemasaran yang berbeda pula. Menurut winter(1977), average consumer sudah
harus dihapus dalam Manajemen Pemasaran. 1960-1990, Segmentasi sempat
tenggelam, karena Dunia menggunakan konsep Mass Production (satu jenis
produk untuk seluruh pasar), yang bertujuan untuk mencapai Skala Ekonomis
(Biaya produksi/unit rendah). Seperti mobil Ford tahun 1950, menggunakan konsep
pemasarannya dengan komunikasi Massal. Iklan yang dirancang sama untuk seluruh
dunia.
Secara umum segmentasi, berarti “mengelompokan”. Proses mengidentifikasi, menggambarkan, dan mengelompokan pasar sasaran berdasarkan kesamaan-kesaman. Semacam anjuran agar memilih bagian tertentu saja dari suatu pasar yang luas, agar dapat memberikan pelayanan yang optimal.
Swastha & Handoko (1987)
yang merumuskan segmentasi pasar adalah suatu tindakan membagi pasar menjadi
segmen–segmen pasar tertentu yang dijadikan sasaran penjualan yang akan dicapai
dengan marketing mix.
Kotler, Bowen dan Makens
(2002, p.254) pasar terdiri dari pembeli dan pembeli berbeda-beda
dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam keinginan, sumber daya, lokasi,
sikap membeli, dan kebiasaan membeli. Karena masing-masing memiliki kebutuhan
dan keinginan yang unik, masing-masing pembeli merupakan pasar potensial
tersendiri. Oleh sebab itu penjual idealnya mendisain program pemasarannya
tersendiri bagi masing-masing pembeli. Segmentasi yang lengkap membutuhkan
biaya yang tinggi, dan kebanyakan pelanggan tidak dapat membeli produk yang
benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk itu, perusahaan mencari kelas-kelas
pembeli yang lebih besar dengan kebutuhan produk atau tanggapan membeli yang
berbeda-beda. Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki
seperangkat keinginan yang sama.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi sebuah pasar ke dalam kelompok-kelompok pembeli yang khas berdasarkan kebutuhan, karakteristik atau perilaku yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang terpisah.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa hubungannya kepuasan
konsumen dengan segmentasi pasar ?
1.2.2 Apa kaitannya segmentasi pasar
dengan profitabilitas ?
1.2.3 Apa kegunaan segmentasi pasar dalam
penetapan strategi pemasaran ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Memahami hubungannya kepuasan konsumen dengan segmentasi pasar.
1.3.2 Memahami kaitannya segmentasi pasar dengan profitabilitas.
1.3.3 Menjelaskan kegunaan segmentasi pasar dalam penetapan strategi
pemasaran.
1.4 Sistematika
KATA PENGANTAR
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Sistematika
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Hubungan Kepuasan Konsumen
dengan Segmentasi Pasar
2.2 Kaitan Segmentasi Pasar
dengan Profitabilitas
2.3 Kegunaan Segmentasi Pasar
dalam Penetapan Strategi Pemasaran
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Hubungan Kepuasan Konsumen dengan Segmentasi Pasar
Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang
berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu produk
dengan harapannya.
Kepuasan
konsumen terbagi menjadi 2 :
- Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk. Misal : karena makan membuat perut kita menjadi kenyang.
- Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat pelayanan.
Persyaratan
supaya Segmentasi Efektif.
-
Terukur
-
Dapat
dijangkau
-
Substansial
-
Dapat
dibedakan
-
Dapat
dilakukan tindakan tertentu.
Tingkatan
Segmentasi Pasar
·
Pemasaran
Massal, yaitu memproduksi
secara massal mendistribusikan secara massal, dan mempromosikan secara massal
produk yang hampir sama dengan cara yang hampir sama kepada semua konsumen.
·
Pemasaran
Segmen, Memisahkan
segmen-segmen yang membentuk suatu pasar dan mengadaptasi tawarannya supaya
sesuai dengan kebutuhan satu atau lebih segmen tersebut.
·
Pemasaran
Relung, Memfokuskan diri
pada subsegmen atau relung pasar yang memiliki sejumlah cirri bawaan yang khas
yang mungkin mencari kombinasi sejumlah manfaat yang khusus.
·
Pemasaran
Mikro, Praktek perancangan
produk dan program pemasaran supaya sesuai benar dengan selera individu dan
lokasi yang spesifik yang meliputi pemasaran lokal dan pemasaran individual.
-
Pemasaran Lokal, Perancangan merk dan promosi supaya sesuai benar dengan kebutuhan dan
keinginan kelompok-kelompok pelanggan local --- kota, pemukiman, bahkan took
yang spesifik.
-
Pemasaran
Individual, Perancangan
produk dan program pemasaran supaya sesuai benar dengan kebutuhan dan
preferrensi pelanggan secara individual. Juga dinamakan pemasaran satu per satu
( one to one marketing ), pemasaran yang disesuaikan dengan ( customized
marketing )kebutuhan dan pemasaran pasar yang terdiri dari satu orang ( market of one marketing ).
2.2 Kaitan Segmentasi Pasar dengan Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu
keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka
panjang. Profitabilitas perseroan biasanya dilihat dari laporan laba rugi
perseroan (income statement) yang menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan.
- Tingkatkan Efisiensi Proses Produksi, Proses produksi yang efisien akan menghasilkan penghematan. Semakin berhemat, semakin rendah pula biaya produksi. Dengan semakin rendahnya biaya produksi, maka margin keuntungan juga samakin tinggi. Terapkan prinsip-prinsip “Total Quality Management” sistem produksi Anda untuk memangkas biaya-biaya yang tidak perlu.
- Fokus Pada “Core Business” Terpenting Anda, Jika Anda melenceng pada hal-hal yang tidak penting, maka yang sedang Anda lakukan adalah pemborosan sumber daya yang sangat berharga, yaitu waktu Anda.
- Berdayakan Orang-orang yang Berdedikasi Melalui Kepemimpinan, Manusia adalah sumberdaya terpenting dalam organisasi Anda. Semakin tinggi tingkat penghargaan Anda pada aspek manusia, semaking tinggi pula tingkat kemampuan untuk menciptakan keberhasilan organisasi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan organisasi yang efektif, Anda akan mampu membawa organisasi Anda ke level yang lebih tinggi dan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi pula.
- Pertajam Kecerdasan Organisasi, Semakin cerdas organisasi, semakin tinggi pula kemampuan organisasi Anda dalam menavigasikan diri ke arah masa depan yang lebih baik. Seberapa sering Anda memberikan pelatihan-pelatihan berkualitas bagi para karyawan untuk mempertajam kemampuan mereka dalam mengelola organisasi secara lebih profesional. Semakin cerdas organisasi, semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan Anda.
- Kompensasi Yang Sesuai, Manusia ingin dihargai. Jika Anda membayar lebih rendah dibandingkan kemampuan dan usaha yang sudah mereka berikan bagi organisasi Anda, mereka akan merasa dirugikan. Jika mereka merasa dirugikan, maka sebaiknya Anda jangan berharap mereka akan memberikan yang terbaik bagi organisasi Anda. Jika kita melihat negara-negara yang sistem ekonominya telah maju, kita melihat bahwa sistem kompensasi yang diterapkan merefleksikan kinerja.
2.3 Kegunaan Segmentasi Pasar dalam
Penetapan Strategi Pemasaran
Menurut Solomon dan Elnora (2003:221), segmentasi adalah ”The process of
dividing a larger market into smaller pieces based on one or more meaningful,
shared characteristic”. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan
pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki
perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka
memberikan kepuasan bagi konsumen. Selain itu perusahaan dapat melakukan
program-program pemasaran yang terpisah untuk memenuhi kebutuhan khas
masing-masing segmen.
Ada beberapa
variabel segmentasi yaitu:
- Demografis: Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan variabel demografis sepert: Usia, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, ras, pendidikan, pekerjaan, geografis.
- Psikografis: Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, dan lain-lain. Informasi demografis sangat berguna, tetapi tidak selalu menyediakan informasi yang cukup untuk membagi konsumen ke dalam segmen-segmen, sehingga diperlukan segmen berdasarkan psychografis untuk lebih memahami karakteristik konsumen.
- Perilaku: Segmentasi ini dilakukan dengan membagi konsumen ke dalam segmen-segmen berdasarkan bagaimana tingkah laku, perasaan, dan cara konsumen menggunakan barang/situasi pemakaian, dan loyalitas merek. Cara untuk membuat segmen ini yaitu dengan membagi pasar ke dalam pengguna dan non-pengguna produk.
Agar segmen
pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik :
- Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur.
- Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
- Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
- Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
- Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen-segmen yang bersangkutan.
Langkah dalam
mengembangkan segmentasi yaitu:
- Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.
- Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan variabel-variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.
Rencana
perubahan
Analisis
konsumen dan kebijakan sosial
Analisis konsumen berguna untuk melihat bagaimana konsumen mengambil
keputusan dan peran pemasaran di dalamnya.
Pengambilan Keputusan Konsumen
Proses
pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang mengalami berbagai pentahapan
sebagai berikut:
·
Analisis Kebutuhan. Konsumen merasa bahwa dia
membutuhkan sesuatu untuk memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu bisa
dibangkitkan oleh dirinya sendiri ataupun stimulus eksternal. Stimulus bisa
melalui lingkungan bergaul, sesuatu yang dilihat, ataupun dari komunikasi
produk atau jasa perusahaan lewat media massa, brosur, dan lain-lain.
·
Pencarian Informasi. Setelah kebutuhan itu
dirasakan, konsumen kemudian mencari produk ataupun jasa yang bisa memenuhi
kebutuhannya.
·
Evaluasi Alternatif. Konsumen kemudian
mengadakan evaluasi terhadap berbagai alternatif yang tersedia mulai dari
keuntungan dan manfaat yang dia peroleh dibandingkan biaya yang harus ia
keluarkan.
·
Keputusan Pembelian. Konsumen memutuskan untuk
membeli merek tertentu dengan harga tertentu, warna tertentu.
·
Sikap Paska Pembelian. Sikap paska pembelian
menyangkut sikap konsumen setelah membeli produk ataupun mengkonsumsi suatu
jasa. Apakah dia akan puas dan terpenuhi kebutuhannya dengan produk atau jasa
tersebut atau tidak.
Perubahan
struktur pasar konsumen
Struktur Pasar Konsumen - Persaingan Sempurna, Monopolistik, Oligopoli
dan Monopoli:
Pasar Persaingan
Sempurna: Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat
banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah
konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara,
kentang, dan lain-lain. Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :
- Jumlah penjual dan pembeli banyak
- Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
- Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
- Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
- Posisi tawar konsumen kuat
- Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
- Sensitif terhadap perubahan harga
- Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
Pasar Monopolistik: Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah
produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana
konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang
lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng,
pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik :
- Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
- Mirip dengan pasar persaingan sempurna
- Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
- Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
- Relatif mudah keluar masuk pasar
Pasar Oligopoli: Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar
yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area.
Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia,
industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli
:
- Harga produk yang dijual relatif sama
- Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
- Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
- Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain
Pasar Monopoli: Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen
hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft
windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan
lain sebagainya. Sifat-sifat pasar monopoli :
- Hanya terdapat satu penjual atau produsen
- Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Segmentasi pasar
adalah kegiatan membagi-bagi sebuah pasar ke dalam
kelompok-kelompok pembeli yang khas berdasarkan kebutuhan, karakteristik atau
perilaku yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang terpisah.
Ada beberapa penetapkan posisi dipasar guna mendapatkan keunggulan bersaing,
yaitu :
- Mengevaluasi daya tarik tiap-tiap segmen dan memilih satu atau lebih segmen yang akan dimasuki.
- Mengatur produk supaya dapat menempati posisi pada benak konsumen yang jelas, khas, dan diinginkan secara relatif terhadap produk pesaing.
- Produk, merupakan cara produk didefinisikan oleh konsumen berdasarkan beberapa atribut penting ( tempat yang diduduki produk dalam benak konsumen dibandingkan hubungan dengan produk-produk pesaing.
- Keunggulan Bersaing, keunggulan terhadap pesaing yang diperoleh karena menawarkan kepada konsumen nilai yang lebih besar, baik melalui harga yang lebih murah atau dengan memberikan sejumlah manfaat yang lebih banyak yang dapat dijadikan alasan untuk menetapkan harga yang lebih tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/segmentasi-pasar-definisi-manfaat-dan.html
Sriyanto. SE MM,
Segmentasi,
Menetapkan Target, dan Menetapkan Posisi di Pasar Guna Mendapatkan
Keunggulan Bersaing. Manajemen Pemasaran (2012).
Wendel Smith (1956), Konsumen pada dasarnya
berbeda-beda, Journal of Marketing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar