Minggu, 30 November 2014

PROPOSAL BISNIS JAMUR CRISPY

I. PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Di saat ini banyak sekali bermunculan usaha-usaha kecil menengah hingga ke atas dari usaha/industi rumahan dengan tenaga manusia hingga pabrik yang menggunakan mesin produksi. Banyak beredar makanan dimasyarakat yang sifatnya praktis dan cepat saji yang belum tentu menyehatkan bag konsumen yang mengonsumsinya, jenis makanan ini biasanya diproduksi dan dipasarkan oleh pabrik-pabrik makanan.
Makanan enak dan murah begitu banyak menjamur baik itu dipinggir jalan, warung-warung kecil hingga yang besar, pedagang kaki lima dll. Tapi sebagian besar yang disajikan hampir semua sama, yaitu gorengan, cimol, kentang goreng, dll. Tentu konsumen biasanya bosan dan gonta-ganti tempat untuk mendapatkan makanan yang memuaskan dalam artian makanan tersebut enak, bergizi, dan tidak mengandung zat-zat berbahaya bagi tubuh dalam makanan tersebut.
Mengingat adanya peluang yang besar dalam bidang kuliner pada masa yang akan datang, maka kami memutuskan membuat sebuah usaha makanan yang jarang dilakukan orang atau bisa dibilang belum banyak yang menjual makanan tersebut, yaitu usaha “Jamur Crispy”. Hanya beberapa orang saja yang melakukan usaha tersebut, apalagi usaha tersebut adalah usaha/industry rumahan yang dilakukan dengan tenaga manusia, tentu produksinya belum banyak dan pemasarannya belum meluas ke semua daerah.
Jamur Crispy merupakan salah satu jenis makanan cemilan yang saat ini cukup populer di masyarakat. Jamur Crispy termasuk cemilan yang sehat dan jika diolah dengan benar, aman untuk dikonsumsi oleh siapa saja. Kandungan protein yang tinggi dari jamur merupakan daya tarik tersendiri bagi para konsumen untuk mengonsumsi jamur sebagai makanan sehari-hari. Selain diolah menjadi sayur, jamur juga dapat dimanfaatkan untuk menjadi cemilan yang lezat, enak, sehat, baik untuk sistem kekebalan tubuh dan banyak diminati.

1.2  Visi dan Misi Usaha
Visi
Memanfaatkan dan meningkatkan hasil olahan jamur menjadi makanan cemilan yang menyehatkan, lezat, enak, variatif dan banyak diminati konsumen, sehingga memiliki nilai jual yang tinggi dan dapat diterima masyarakat. Mewujudkan usaha/industri rumahan Jamur Crispy sebagai usaha sampingan mahasiswa dengan modal usaha yang tidak terlalu besar.
Misi
  1. Memperkenalkan produk Jamur Crispy kepada konsumen bahwa Jamur Crispy adalah makanan cemilan yang menyehatkan bagi tubuh dan enak untuk dikonsumsi. 
  2. Meningkatkan kualitas produk olahan jamur yang digunakan, rasa, kebersihan dan nilai gizi yang terkandung. 
  3. Melakukan analisis pasar dengan melakukan sasaran pemasaran produk. 
  4. Menciptakan produk yang tahan lama dan bermanfaat bagi masyarakat.

1.3  Prospek Pasar
Di kawasankampus E Univesrsitas Gunadarma Kelapa Dua, Depok belum ada outlet/kedai yang menjual Jamur Crispy. Sampai saat ini bisnis sejenis yang menjual makanan ringan/cemilan sejenis di kawasan kampus E Universitas Gunadarma cukup diminati oleh mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus. Rata-rata disekitar kampus makanan ringan yang dijual berupa kentang goreng dan cimol. Untuk itu kami merasa bisnis Jamur Crispy ini masih memiliki celah peluang untuk dapat diminati oleh mahasiswa dan masyarakat sekitar sehubungan dengan belum adanya outlet Jamur Crispy di sekitar kampus E Universitas Gunadarma ini. 

1.4  Manfaat Ekonomi
Usaha ini dapat memberdayakan kami sebagai pengusaha demi meningkatkan taraf hidup yang lebih baik, sehingga kami mendapat pengalaman tentang berbinis dibidang kuliner. Sekaligus kami mendapatkan pembelajaran tentang bagaimana membuat usaha/bisnis dan berorganisasi dalam menjalankannya.

1.5  Manfaat Sosial
Tidak menutup kemungkinan kami akan membuka cabang baru untuk memperluas wilayah pemasaran. Harapan kami setiap tahunnya ada Cabang baru yang akan kami dirikan. Hal ini jelas dapat merekrut dan membuka lapangan pekerjaan baru, sehingga dapat mengurangi angka pengangguran di Indonesia.

 
II. ASPEK PEMASARAN
2.1 Gambaran Umum
  1. Jenis produk yang dipasarkan adalah Jamur Crispy yang lezat, enak dengan harga yang terjangkau dan kompetitif. 
  2. Wilayah pemasaran diwilayah kampus E Universitas Gunadarma Kelapa Dua, Depok untuk sistem penjualan langsung. 
  3. Segmen pasar dari usaha Jamur Crispy ini adalah Mahasiswa/I Universitas Gunadarma kampus E Kelapa Dua, Depok dan sekitarnya.

2.2 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang dilakukan :
a)      Keterangan Produk
-       Mutu   : Jamur Crispy yang dipasarkan adalah mutunya terjamin dan berkualitas. Berbeda dari kualitas yang kebanyakan dijual.
-          Kemasan         : Tidak ada kemasan atau masih berlabel.
b)      Harga Produk
-          Harga                          : Rp. 5000/bungkus
-          Syarat pembayaran      : Cash tunai
c)      Jalur Penjualan
Dengan adanya produk yang kami tawarkan di atas, sehingga ada sistem marketing yang kami terapkan yaitu Direct Selling kami akan melakukan penjualan langsung di Universitas Gunadarma Kelapa Dua, Depok dan sekitarnya.

2.3 Target Pasar
Target pasar dalam usaha Jamur Crispy ini adalah untuk semua kalangan khususnya Mahasiswa/i dan sekitar kampus Universitas Gunadarma Kelapa Dua, Depok.

III. ASPEK ORGANISASI
3.1 Aspek Organisasi  
A.    Data Usaha
1.      Nama Produk        : Jamuran Kering Crispy
2.      Bidang Usaha       : Kuliner/Makanan Cemilan
3.      Jenis Produk          : Jamur Crispy
4.      Alamat                  : Jln. Akses UI Kelapa Dua, Depok
5.      No. Telepon          : 085881038049
  : Jamurankering@yahoo.com
  
  : @JamuranKering
  
            B.    Struktur Keanggotaan
CEO
Hendro Budiyono

Manajer Produksi
Ryan Abdillah

Manajer Keuangan
Agung Julianto

Manajer Pemasaran
Adam Faridh Al-Fath

Divisi Bagian Pemasaran
1. Dilla Delima
        2. Rosmiyati Rahayu
   3. Natalia Tobing
   4. Unedo Pragus 
                                                                      5. Renita
 6. Nurul Herlani

Divisi Bagian Keuangan
                                                                     1. Melisa Rosalia
                                                                     2. Ocktavian Whasta
                                                                     3. Anandyo Tri Laksono
                                                                     4. Eka Setyardi

Divisi Bagian Produksi
                                                                     1. Irwan Purnama
                                                                     2. Aan Musbar
                                                                     3. Ahmad Zainal
                                                                     4. Kevin Budiarto
                                                                     5. Danu Ariyanto
                                                                     6. Erwin Irwansyah
3.2 Jumlah Divisi Dan UraianTugas
Tabel 1
URAIAN TUGAS MASING-MASING DIVISI
JABATAN
URAIAN TUGAS
JUMLAH
CEO
Menentukan tugas pelaksanaan kerja yang realistis
1
Menentukan pembagian tugas masing-masing divisi
Divisi Bagian Pemasaran
Bertanggung jawab atas pelaksanaan pemasaran
7
Merencanakan dan mengatur kegiatan pemasaran
Menentukan target dan sasaran penjualan dalam pemasaran produk
Divisi Bagian Keuangan
Merencanakan dan mengatur keuangan
5
Bertanggung jawab atas pencatatan transaksi dan laporan keuangan
Bertanggung jawab atas pencatatan biaya operasional dan kondisi keuangan
Divisi Bagian Produksi
Bertanggung jawab atas proses produksi produk yang dihasilkan
7
Bertanggung jawab atas kualitas produk yang dihasilkan
Menentukan target produk yang akan diproduksi


IV. ASPEK PRODUKSI    
4.1 Produk
Kegunaan utama produk untuk memenuhi kebutuhan cemilan disela waktu istirahat disamping itu makanan cemilan ini tidak menggunakan bahan pengawet, zat-zat yang membahayakan bagi tubuh dan aman untuk dikonsumsi. Untuk menarik minat konsumen, produk dikemas dan disajikan dengan menarik, praktis dan siap dinikmati.

4.2 Proses Produksi
Proses produksi dilakukan secara sederhana.
      1.   Cuci bersih jamur. 
2.   Tiriskan jamur. 
3.   Siapkan tepung bumbu rasa dalam mangkuk. 
4.   Balurkan jamur ke dalam tepung bumbu yang tersedia. 
5.   Panaskan minyak goreng. 
6.   Masukkan jamur ke dalam wajan yang berisi minyak goreng. 
7.   Goreng jamur hingga warnanya keemasan. 
8.   Angkat jamur dan tiriskan.
 
4.3 Kapasitas Produksi
Tabel 2
PERKIRAAN RENCANA PRODUKSI
Hari
Rencana Produksi/hari (dalam unit)
Minggu
Rencana Produksi/minggu (dalam unit)
1
20
1
120
2
20
2
120
3
20
3
120
4
20
4
120
5
20
5
120
6
20
Total/bulan
600


V. ASPEK KEUANGAN

5.1 Modal Untuk Memulai Usaha/Bisnis
Kebutuhan modal untuk memulai usaha, yaitu setiap anggota menginvestasikanRp. 15.000 x 20 orang anggota = Rp. 300.000, sementara kebutuhan produksi per hari pada tabel 3 Perkiraan Modal Usaha/Bisnis yaitu Rp. 166.000/hari untuk biaya produksi dan sisanya digunakan untuk biaya tidak terduga atau bisa digunakan untuk produksi hari berikutnya. Perkiraan produksi per minggu Rp. 166.000 x 6 hari/minggu = Rp. 996.000/minggu, sedangkan untuk per bulannya Rp.996.000 x 5 minggu/bulan = Rp. 4.980.000 untuk kebutuhan produksi per bulan Jamur Crispy.
Tabel 3
PERKIRAAN MODAL USAHA/BISNIS
Bahan Baku
Kebutuhan Rata-Rata Per Hari
Harga Untuk Satu Hari Produksi
Kebutuhan Rata-Rata Per Bulan
Harga Untuk Satu Bulan Produksi
Jamur Tiram
1 Kg
Rp.   16.000
30 Kg
Rp.    480.000
Tepung
2 Bungkus
Rp.   25.000
60 Bungkus
Rp.    750.000
Minyak Goreng Fortune
2 Liter
Rp.   22.000
60 Liter
Rp.    660.000
Bumbu Rasa
9 Ons
Rp.   45.000
270 0ns
Rp. 1.350.000
Cup untuk Kemasan
50 Pcs
Rp.   40.000
1500 Pcs
Rp. 1.200.000
Sumpit
2 Pcs
Rp.    6.000
60 Pcs
Rp.    180.000
Biaya Lain-lain
-
Rp.   12.000
-
Rp.    360.000

Jumlah/hari
 Rp. 166.000
Jumlah/bulan
Rp. 4.980.000

5.2 Proyeksi Laporan Keuangan Awal Usaha
Perkiraan proyeksi laporan keuangan awal usaha dengan asumsi, per bungkus Jamur Crispy dijual seharga Rp. 5.000 x 20 bungkus/hari = Rp. 100.000/hari. Jika proyeksi untuk per minggu penjualan Rp. 5.000 x 120 bungkus/minggu = Rp. 600.000/minggu, sedangkan untuk per bulannya Rp. 100.000 x 30 hari/bulan = Rp. 3.000.000/bulan atau Rp. 600.000 x 5 minggu/bulan = Rp. 3.000.000/bulan.

LAPORAN ARUS KAS JAMUR KERING PER HARI
No
Tanggal
Keterangan
Debit
Kredit
Saldo
1
11/11/2014
Kas
Rp. 270.000

Rp. 270.000
2
11/11/2014
Jamur Tiram (1 Kg)

Rp. 16.000
Rp. 254.000
3
11/11/2014
Tepung (2 Bungkus)

Rp. 25.000
Rp. 229.000
4
11/11/2014
Minyak Goreng Fortune (2 liter)

Rp. 22.000
Rp. 207.000
5
11/11/2014
Bumbu Perasa (2 Ons)

Rp.   8.000
Rp. 199.000
6
11/11/2014
Cup untuk Kemasan (50 Pcs)

Rp. 40.000
Rp. 159.000

LAPORAN ARUS KAS JAMUR KERING PER HARI
No
Tanggal
Keterangan
Debit
Kredit
Saldo
1
12/11/2014
Kas
Rp. 159.000

Rp. 159.000
2
12/11/2014
Dabel tip

Rp.   4.000
Rp. 155.000
3
12/11/2014
Laminating

Rp.   6.000
Rp. 149.000
4
12/11/2014
Print

Rp.   2.000
Rp. 147.000
5
12/11/2014
Sumpit (2 Pcs)

Rp.   6.000
Rp. 141.000
6
12/11/2014
Bumbu Perasa (7 Pcs)

Rp. 35.000
Rp. 106.000
7
12/11/2014
Penjualan 15 Cup
Rp.  75.000

Rp. 181.000
8
12/11/2014
Jamur Tiram (2 Kg)

Rp. 32.000
Rp. 149.000
9
12/11/2014
Tepung (2 Bungkus Besar)

Rp. 33.000
Rp. 116.000
10
12/11/2014
Persediaan Akhir
Rp.  70.100

Rp. 186.100

LAPORAN ARUS KAS JAMUR KERING PER HARI
No
Tanggal
Keterangan
Debit
Kredit
Saldo
1
26/11/2014
Kas
Rp. 306.000

Rp. 306.000
2
26/11/2014
Jamur Tiram (2 Kg)

Rp. 40.000
Rp. 266.000
3
26/11/2014
Tepung (5 Bungkus)

Rp. 32.500
Rp. 233.500
4
26/11/2014
Minyak Goreng Fortune (2 liter)

Rp. 23.000
Rp. 210.500
6
26/11/2014
Cup untuk Kemasan (50 Pcs)

Rp. 13.000
Rp. 197.500

LAPORAN PENJUALAN
Hari
Tanggal
Banyaknya (Cup)
Harga
Jumlah/hari
Rabu
12/11/2014
15
Rp. 5.000
Rp.  75.000
Kamis
13/11/2014
32
Rp. 5.000
Rp. 160.000
Rabu
26/11/2014
26
Rp. 5.000
Rp. 130.000
JUMLAH
Rp. 365.000

LAPORAN ARUS KAS JAMUR KERING (CRISPY)
No
Tanggal
Keterangan
Debit
Kredit
Saldo
1
12/11/2014
Penjualan 15 Cup
 Rp.   75.000

 Rp.   75.000
2
12/11/2014
Pembelian Bahan Baku

 Rp. 65.000
 Rp.   10.000
3
12/11/2014
Kas
 Rp. 116.000

 Rp. 126.000
4
13/11/2014
Aan + Nurul
 Rp.   30.000

 Rp. 156.000
5
13/11/2014
Penjualan 32 Cup
 Rp. 160.000

 Rp. 316.000
6
25/11/2014
Pembelian Bahan Baku

 Rp. 108.500
 Rp. 207.500
7
26/11/2014
Penjualan 26 Cup
 Rp. 130.000

 Rp. 337.500

5.3 Promosi Penjualan Produk

SELEMBARAN PROMOSI PENJUALAN PRODUK


Senin, 20 Oktober 2014

DOA KU

Apakah Dia jodoh dari Mu untuk ku?
Apakah Dia jodoh yang kau ciptakan untuk ku?
Apakah hamba pantas dengan Dia?
Jika Ya atau tidak..
Berikan hamba jawaban yang pasti dari Mu.. 
Bahwa Dia memang jodoh ku yang Kau ciptakan untuk Ku..
Engkau yang Maha tau segalanya..

Karena hamba bukan yang terbaik untuk Dia..
Hamba tidak sempurna untuk Dia..
Hamba belum bisa jadi laki-laki yang baik untuk Dia..
Dan hamba merasa tidak pantas dengan Dia..
Tapi hamba juga tidak bisa selalu memendam perasaan ini pada Dia..
Sampaikan pada Dia bahwa hamba cinta padanya Ya Allah...
Engkau yang Maha Tau isi hati hamba-hamba Mu..

Jumat, 10 Oktober 2014

ETIKA BISNIS #



Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
Tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
  • Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
  • Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
  • Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.
Dalam sebuah bisnis baik itu menengah kebawah maupun menengah keatas harus tetap memiliki etika bisnis dalam menjalankan bisnisnya apapun bisnis yang dijalankan. Alasannya yaitu, menjaga hak-hak konsumen agar tidak dirugikan, bersaing secara sehat dengan bisnis-bisnis yang lain dll. Bisnis yang dijalankan sesuai dengan etika berbisnis tentu memiliki daya saing yang tinggi, mempunyai nilai yang tinggi dan mendapat kepercayaan oleh masyarakat/konsumen dalam menjalakan bisnis tersebut. Sebaliknya, Tindakan yang tidak etis, akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif,misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar dan larangan beroperasi.

REFERENSI
id.m.wikipedia.org/wiki/etika_bisnis

Contoh Bisnis Yang Tidak Beretika



Kasus Makanan berbahan zat kimia berbahaya:
Bisnis yang tidak beretika sudah tidak asing lagi bagi kita khusunya di Indonesia, banyak individu/sekelompok orang memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan keuntungan tanpa memperdulikan hak konsumennya dan biaya yang besar. Salah satunya yaitu makanan, banyak sekali sekelompok orang/individu yang menggunakan zat-zat kimia berbahaya pada makanan yang diproduksinya. Alasannya yaitu biaya produksi yang mahal dan tidak sesuai dengan keuntungan yang didapat, tentu ini sangat merugikan konsumen yang mengkonsumsinya. Contoh zat-zat kimia berbahaya yang terdapat pada makanan:  
  1. Boraks = digunakan untuk penyenyalan pada terstur bakso agar lebih kenyal.   
  2. Formalin  = digunakan untuk mengawetkan mie basah bisa tahan 2-3 hari dan memiliki warna lebih terang, tahu bisa tahan 2 hari dan tidak dikerubungi lalat dan ikan lebih awet dan tidak dikerubungi lalat.  
  3. Rhodamin-B = digunakan untuk minuman, permen, dan saos.  
  4. Methanyl Yellow = digunakan untuk agar-agar, manisan dan permen.
Dari zat-zat kimia tersebut tentu tidak digunakan untuk bahan makanan, tetapi zat-zat kimia tersebut disalah gunakan oleh sekelompok orang/individu kedalam makanan yang sering dikonsumsi banyak konsumen. Hal ini tentu tidak baik bagi kesehatan konsumen dalam jangka panjang, apalagi sering mengkonsumsinya. Sebagai konsumen kita dituntut untuk lebih teliti dalam memilih makanan yang dijual oleh pedagang. Bukan soal harga dan kualitas saja tetapi juga manfaat makanan tersebut bagi tubuh kita dalam jangka panjang.