Senin, 20 Oktober 2014

DOA KU

Apakah Dia jodoh dari Mu untuk ku?
Apakah Dia jodoh yang kau ciptakan untuk ku?
Apakah hamba pantas dengan Dia?
Jika Ya atau tidak..
Berikan hamba jawaban yang pasti dari Mu.. 
Bahwa Dia memang jodoh ku yang Kau ciptakan untuk Ku..
Engkau yang Maha tau segalanya..

Karena hamba bukan yang terbaik untuk Dia..
Hamba tidak sempurna untuk Dia..
Hamba belum bisa jadi laki-laki yang baik untuk Dia..
Dan hamba merasa tidak pantas dengan Dia..
Tapi hamba juga tidak bisa selalu memendam perasaan ini pada Dia..
Sampaikan pada Dia bahwa hamba cinta padanya Ya Allah...
Engkau yang Maha Tau isi hati hamba-hamba Mu..

Jumat, 10 Oktober 2014

ETIKA BISNIS #



Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
Tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
  • Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
  • Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
  • Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.
Dalam sebuah bisnis baik itu menengah kebawah maupun menengah keatas harus tetap memiliki etika bisnis dalam menjalankan bisnisnya apapun bisnis yang dijalankan. Alasannya yaitu, menjaga hak-hak konsumen agar tidak dirugikan, bersaing secara sehat dengan bisnis-bisnis yang lain dll. Bisnis yang dijalankan sesuai dengan etika berbisnis tentu memiliki daya saing yang tinggi, mempunyai nilai yang tinggi dan mendapat kepercayaan oleh masyarakat/konsumen dalam menjalakan bisnis tersebut. Sebaliknya, Tindakan yang tidak etis, akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif,misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar dan larangan beroperasi.

REFERENSI
id.m.wikipedia.org/wiki/etika_bisnis

Contoh Bisnis Yang Tidak Beretika



Kasus Makanan berbahan zat kimia berbahaya:
Bisnis yang tidak beretika sudah tidak asing lagi bagi kita khusunya di Indonesia, banyak individu/sekelompok orang memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan keuntungan tanpa memperdulikan hak konsumennya dan biaya yang besar. Salah satunya yaitu makanan, banyak sekali sekelompok orang/individu yang menggunakan zat-zat kimia berbahaya pada makanan yang diproduksinya. Alasannya yaitu biaya produksi yang mahal dan tidak sesuai dengan keuntungan yang didapat, tentu ini sangat merugikan konsumen yang mengkonsumsinya. Contoh zat-zat kimia berbahaya yang terdapat pada makanan:  
  1. Boraks = digunakan untuk penyenyalan pada terstur bakso agar lebih kenyal.   
  2. Formalin  = digunakan untuk mengawetkan mie basah bisa tahan 2-3 hari dan memiliki warna lebih terang, tahu bisa tahan 2 hari dan tidak dikerubungi lalat dan ikan lebih awet dan tidak dikerubungi lalat.  
  3. Rhodamin-B = digunakan untuk minuman, permen, dan saos.  
  4. Methanyl Yellow = digunakan untuk agar-agar, manisan dan permen.
Dari zat-zat kimia tersebut tentu tidak digunakan untuk bahan makanan, tetapi zat-zat kimia tersebut disalah gunakan oleh sekelompok orang/individu kedalam makanan yang sering dikonsumsi banyak konsumen. Hal ini tentu tidak baik bagi kesehatan konsumen dalam jangka panjang, apalagi sering mengkonsumsinya. Sebagai konsumen kita dituntut untuk lebih teliti dalam memilih makanan yang dijual oleh pedagang. Bukan soal harga dan kualitas saja tetapi juga manfaat makanan tersebut bagi tubuh kita dalam jangka panjang.