Minggu, 23 Maret 2014

Bahasa Indonesia 2#

Paragraf Induktif adalah paragraf yang diawali dengan kalimat yang berisi penjelasan- penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat utama.

Paragraf Induktif sendiri dibagi menjadi 3 yaitu :

1. generalisasi
adalah suatu pola pengembangan paragraf yang bertolak dari sejumlah fakta khusus yang memiliki kemiripan menuju sebuah kesimpulan.

2. Analogi
merupakan pola penyusunan paragraf berupa perbandingan dari dua hal yang mempunyai sifat sama.
Pengembangan paragraf secara analogi ini didasarkan adanya anggapan bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi maka akan ada persamaan pula dalam hal yang lain.

3. Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan menggunakan beberapa fakta yang mempunyai pola hubungan sebab-akibat.

Contoh Paragraf Induktif
Banjir di akibatkan oleh adanya sampah yang menyumbat aliran air kali, adanya bangunan rumah semi permanen di pinggir kali. Itulah beberapa penyebab terjadinya banjir di DKI jakarta.

Hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.

Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang kan diteliti. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut.

Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Labovitz dan Hagedorn mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran “pemikiran teoritis” yang mereka definisikan sebagai “menentukan” bagaimana dan mengapa variable-variabel dan pernyataan hubungan dapat saling berhubungan.

http://www.uklis.net/2013/11/pengertian-dan-contoh-paragraf-induktif.html?m=1.

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Hipotesis

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Teori.

Jumat, 14 Maret 2014

Bahasa Indonesia 2#

Paragraf deduktif adalah paragraf yang ide pokok atau kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan selanjutnya di ikuti oleh kalimat kalimat penjelas untuk mendukung kalimat utama.
Contoh: 
Ada beberapa penyebab terjadinya banjir di ibu kota jakarta. Pertama, adanya penyempitan kali ( sungai ), banyaknya sampah yang di kali yang menyebabkan aliran air tersumbat. Kedua, adanya warga masyarakat yang masih membuang sampah di kali, dan adanya bangunan rumah semi permanen di pinggir kali.

Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).

Ada beberapa jenis silogisme yaitu :
Silogisme Golongan
Pada silogisme jenis ini terdapat dua permis dan satu kesimpulan. Kedua premis tersebut terdiri dari premis umum dan premis khusus atau disebut juga premis mayor dan premis minor.
a. Premis umum menyatakan bahwa semua anggota golongan tertentu memiliki sifat atau hal tertentu.
b. Premis khusus menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang adalah anggota dari golongan tertentu itu.
c. Kesimpulan menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang itu.

Jika dirumuskan:
PU : A = B
PK : C = A
K : C = B

Keterangan:
PU = premis umum
PK = premis khusus
K = kesimpulan

Contoh 
PU: Semua hewan mamalia menyusui anaknya.
PK: Sapi adalah mamalia.
K : Sapi menyusui anaknya.

Silogisme Negatif
Silogisme negatif ditandai dengan adanya penggunaan kata bukan atau tidak pada premis dan kesimpulan. Jika salah satu premis dalam silogisme bersifat negatif, maka kesimpulannya juga bersifat negatif.

Entimem
Pada percakapan dalam kehidupan sehari-hari, suatu logisme seringkali diperpendek, yakni tanpa menyebutkan premis-premis umum. Seseorang lansung mengatakan kesimpulan yang diikuti dengan premis khusus sebagai penyebabnya. Bentuk silogisme seperti ini disebut entimem.

Rumus:
C = B, karena C = A
Contoh:
PU : Semua hewan mamalia menyusui anaknya.
PK : Sapi adalah hewan mamalia.
K   : Sapi menyusui anaknya.
Entimem : Sapi menyusui anaknya, karena sapi hewan mamalia.

Rantai Deduktif
Penalaran yang deduktif dapat berlangsung lebih informal dari entimem. Orang tidak berhenti pada sebuah silogisme saja, tetapi dapat pula berupa merangkaikan beberapa bentuk silogisme yang tertuang dalam bentuk yang informal.

Contoh :
Semua buah belimbing masam rasanya. (hasil generalisasi)
Kali ini saya diberi lagi buah belimbing.
Sebab it, buah belimbing ini juga pasti masam rasanya. (deduksi)

Saya tidak suka akan buah-buahan yang masam rasanya. (induksi: generalisasi)
Ini adalah buah belimbing masam.
Sebab it, saya tidak suka buah belimbing ini (deduksi)

Saya tidak suka makan apa saja, yang tidak saya senangi (induksi: generalisasi)
Saya tidak suka buah ini.
Sebab it saya tidak akan memakannya. (deduksi) 

Referensi

http://makalahpendidikan.blogdetik.com/paragraf-deduktif-ciri-cirijenis-contoh-paragraf-deduktif-dan-pengertian-paragraf-deduktif/.

http://www.limaratus.com/2013/07/pengertian-dan-contoh-silogisme-bahasa.html?m=1.

http://acepgagan.blogspot.com/2013/01/silogisme-entimem.html?m=1.

http://tugassoftskilltiwi.blogspot.com/2011/11/penalaran-deduktif.html?m=1.

Kamis, 13 Maret 2014

Bahasa Indonesia 2#

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan empirik/teori yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian baru.

Proporsisi adalah “pernyataan dalam bentuk kalimat yang memiliki arti penuh, serta mempunyai nilai benar atau salah, dan tidak boleh kedua-duanya”.

Jenis – Jenis Proposisi:
Proposisi dapat dipandang dari 4 kriteria, yaitu berdasarkan :
1. Berdasarkan bentuk
2. Berdasarkan sifat
3. Berdasarkan kualitas
4. Berdasarkan kuantitas

Berdasarkan bentuk, proposisi dibagi menjadi 2, yaitu :
a) Tunggal adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat atau hanya mengandung satu pernyataan.

b) Majemuk atau jamak adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan lebih dari satu predikat.

Berdasarkan sifat, proporsis dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu:

a) Kategorial adalah proposisi yang hubungan antara subjek dan predikatnya tidak membutuhkan / memerlukan syarat apapun.

b) Kondisional adalah proposisi yang membutuhkan syarat tertentu di dalam hubungan subjek dan predikatnya. Proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu: proposisi kondisional hipotesis dan disjungtif.

Evidensi adalah semua fakta yang ada, yang dihubung-hubungkan untuk membuktikan adanya sesuatu. Evidensi merupakan hasil pengukuan dan pengamatan fisik yang digunakan untuk memahami suatu fenomena. Evidensi sering juga disebut bukti empiris.

Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan.
Informasi adalah data yang telah diberi makna melalui konteks. Sebagai contoh, dokumen berbentuk spreadsheet (semisal dari Microsoft Excel) seringkali digunakan untuk membuat informasi dari data yang ada di dalamnya.

Inferensi adalah tindakan atau proses yang berasal kesimpulan logis dari premis-premis yang diketahui atau dianggap benar. Kesimpulan yang ditarik juga disebut sebagai idiomatik. Hukum valid inference dipelajari dalam bidang logika.

Cara Menguji Fakta sebenarnya didasari oleh penilaian terhadap suatu informasi. Untuk menguji fakta kita butuh melakukan 2 kali penilaian. Penilaian pertama untuk menentukan apakah data itu merupakan kenyataan atau yang sungguh terjadi. Setelah yakin dengan hal itu barulah dilakukan penilaian yang kedua. Penilaian kedua ini berdasarkan 2 dasar yaitu Konsistensi dan juga Koherensi.

Cara memilih autoritas
a. Tidak Mengandung Prasangka: artinya pendapat disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli atau didasarkan pada hasil eksperimen yang dilakukannya.
b. Pengalaman dan Pendidikan Autoritas: Pendidikan yang diperoleh menjadi jaminan awal. Pendidikan yang diperoleh harus dikembangkan lebih lanjut dalam kegiatan sebagai seorang ahli.
c. Kemashuran dan Prestise: adalah meneliti apakah pernyataan atau pendapat yang akan dikutip sebagai autoritas hanya sekedar bersembunyi dibalik kemashuran dan prestise pribadi di bidang lain. Apakah ahli menyertakan pendapatnya dengan fakta yang menyakinkan.
d. Koherensi dengan Kemajuan: adalah apakah pendapat yang diberikan autoritas sejalan dengan perkembangan dan kemajuan zaman atau koheren dengan pendapat sikap terakhir dalam bidang itu.

Kutipan adalah pengulangan kata atau pernyataan dari sumber lain yang dihubungkan dengan teori-teori yang sudah ada dan ditandai oleh tanda kutip ( "  " ).

Referensi :
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Penalaran.
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Informasi.
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Kutipan.
http://andriksupriadi.wordpress.com/2010/04/01/pengertian-proposisi/.
http://yanzehsan.wordpress.com/2012/02/16/inferensi/
http://gangsarnovianto.blogspot.com/2011/05/evidensi.html?m=1.
http://tommysyatriadi.blogspot.com/2013/10/cara-menguji-fakta.html?m=1
http://restieokti.blogspot.com/2012/03/cara-menilai-autoritas.html?m=1.